UA-153487531-1 Wanita, wasilah bagi kemenangan syaithan - Aini Aziz

Wanita, wasilah bagi kemenangan syaithan

Adalah Bal’am bin Ba’urah. Ia seorang ulama termashur dan solih dikalangan Bani Israil. Karena keta’atan dan ketinggian ilmunya, Allah memberikan karamah berupa do’anya yang tak terhijab. Setiap doa yang dipanjantkan oleh Syeh Bal’am selalu terkabul.



Melihat kondisi ini maka kaum Jabbarin pun mengambil sebuah tindakan. Kaum Jabbarin adalah para penentang Nabi Musa a.s. Selama ini kaum Jabbarin selalu kalah dalam perang melawan pihak Musa. Kaum Jabbarin berinisiatif meminta pertolongan kepada Syeh Bal’am untuk mendo’akan kekalahan bagi pihak Musa a.s. Peperangan akan berlangsung lagi dalam beberapa hari kedepan.



Kaum Jabbarin menjumpai Syeh Bal’am dirumahnya. Meminta tolong agar Syeh Bal’am mau mendoakan kekalahan bagi kaum Nabi Musa. Jelas saja Syeh Bal’am menolak mereka. Kaum Jabbarin menawarkan begitu banyak imbalan kepada Syeh Bal’am. Imbalan harta yang berlimpah dan perempuan-perempuan. Namun Syeh Bal’am tetap juga menolak untuk membantu mereka.



Kaum Jabbarin adalah penggigih, tidak bisa dengan cara yang satu, mereka mencoba dengan cara yang lain lagi. Kali ini mereka menggunakan metode wasilah. Kaum Jabbarin mendekati istri Syeh Bal’am, memintanya agar mau membujuk Syeh untuk mendoakan kemenangan bagi mereka.



Pucuk dicinta bulan pun tiba, gayung bersambut. Istri Syeh Bal’am bersedia membujuk suaminya, dan Syeh pun luluh pada keinginan istrinya. Syeh Bal’am menyetujui keinginan kaum Jabbarin untuk mendokan kekalahan bagi kaum Nabi Musa.



Mereka bersepakat untuk pergi ke puncak sebuah gunung, untuk memanjatkan doa disana. Ketika Syeh hendak menunggangi kudanya, kuda itu tiba-tiba menyungkur dan tidak mau bangun. Atas kehendak Allah kuda itu berbicara bahwa ia tidak ingin mengikuti kehendak Syeh Bal’am. Akhirnya bagaimana pun cara Syeh tetap bersikukuh untuk pergi. Bersama para kaum jabbarin akhirnya sampailah mereka pada puncak sebuah gunung.



Para kaum Jabbarin duduk berhamburan dihadapan Syeh, dan Syeh memimpin doa. Ia berkata sembari menengadahkan tangan “Wahai Allah, kehendakilah oleh-Mu kemenangan atas kaum Musa, dan kekalahan atas pihak Jabbarin. Kaum Jabbarin terdiam tidak mengaminkan, mereka ragu apakah mereka salah dengar atau memang Syeh Bal’am salah menyebutkan doa.



Kemudian syeh mengulang lagi doanya dengan bunyi yang sama “Wahai Allah, kehendakilah olehMu kemenangan atas kaum Nabi Musa, dan kekalahan atas pihak Jabbarin’. Pemimpin kaum Jabbarin protes, menyadarkan Syeh bahwa do’a yang dipanjatkannya tidak benar.  Syeh Bal’am tidak menyadari hal itu sebelumnya.



Kemudian Syeh kembali berdo’a. kali ini dia benar benar memfokuskan niat untuk  mendoakan kemenangan bagi pihak Jabbarin dan kekalahan atasa pihak Musa. Ketika dia mulai berucap “ya Allah.. kendakilah…..” tiba tiba saja Malaikat menghentakkan lidahnya hingga terhulur keluar.  Malaikat mengabarkan kemurkaan Allah terhadap Syeh Bal’am.



Sadar bahwa Allah telah murka terhadapnya, dan pastilah doanya tidak mungkin di ijabahkan. Maka Syeh Bal’am pun akhirnya sudah sepenuhnya menjadi musuh bagi Allah, ia bersukutu dengan Jabbarin. Syeh menganjurkan sebuah strategi perang untuk memenangkan kaum Jabbarin dari kaum Nabi Musa. Yaitu dengan menghadirkan wanita-wanita cantik, yang dihiasi sedemikian rupa, untuk menggoda para prajurit perang Musa. Strategi ini pun akhirnya benar benar mengalahkan kaum Musa.



Wallahu a’lam..

0 Response to "Wanita, wasilah bagi kemenangan syaithan"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel