UA-153487531-1 Pra Panen; saat yang sangat menentukan - Aini Aziz

Pra Panen; saat yang sangat menentukan

Dalam pertanian, ada tiga tahapan penting yang tidak boleh tak terjadi. Pertama pra panen, selanjutnya panen dan tahapan terakhir adalah penanganan pasca panen. Ini berlaku untuk semua jenis tanaman holtikultura. Kali ini kita akan melihat bagaimana tahapan pra panen terhadap komoditi makanan pokok di Indonesia. Ya, padi. Beberapa diantara kita yang berdomisili di kota-kota besar tentu merasa asing dengan pemahaman mengenai tata cara bercocok tanam padi. Kita hanya menerima beras dalam kemasan yang tersedia di pasar. 

Saya sebagai petani hendak berbagi sedikit pengalaman mengenai proses tanam (Aceh: Seumula) dimulai dari hal yang paling dasar yaitu pra panen.

1. Bibit

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan pada tahapan pra panen, yang pertama memilih bibit unggul. Bibit padi dari tanaman induk yang memiliki kualitas baik dilihat dari jumlah gabah dalam setangkai, kekuatan batang dan peranakannya saat ditanam. Padi unggul juga dapat dilihat dari keseragaman tinggi batang. Pilihlah bibit yang sesuai dengan kondisi lahan yang akan ditanam.

Bibit yang telah dipilih untuk dijadikan benih ini kemudian direndam dalam air satu atau dua hari. Gabah yang mengapung dibuang,  setelah direndam, kembali ditiriskan, bisa dengan disimpan begitu saja di dalam karung, maupun ditumpukkan secara merata di atas daun pisang. Setiap empat jam sekali, bakal benih tersebut disiram. Ini untuk memudahkan tumbuhnya kecambah, sebagaimana yang terjadi pada proses pembuatan toge dari kacang hijau.

Setelah dua hari, gabah telah menjadi bibit yang siap untuk disemai. Tunas yang tumbuh telah berukuran 2 cm dengan ukuran akar dua kali lipat lebih panjang dari tunasnya.


Kecambah padi siap untuk disemai


2. Menyemai Benih

Setelah padi siap untuk disemai, tentunya kita butuh lahan semai. Lahan untuk menyemai bibit tersebut harus dikondisikan sebaik mungkin, agar bibit tidak hanyut terbawa air, maka dibuat dalam sebuah petakan dengan pematang yang membatasinya dari air. Ukuran petakan tersebut harus disesuaikan dengan jumlah benih. Bila disemai terlalu rapat maka akan mengurangi efektifitas pertumbuhan benih nantinya. Beberapa bedeng yang telah diratakan permukaannya siap untuk disemai. Jika tidak rata maka akan menyebabkan sebagian benih mati tergenang. 

Petani menyemai bibit (gambar by; sulut litbang)


Kecambah yang telah disemai ini kemudian dibiarkan tumbuh dengan sedikit air hingga kurang lebih seminggu. Setelah tingginya sudah mencapai 5/6 cm, diberi pupuk untuk mempercepat proses pertumbuhan. Setelah berumur 3 minggu sejak disemai, batangnya sudah cukup tinggi dan kuat untuk dicabut dan ditanam kembali keseluruh lahan sawah. 


petani sedang mencabut benih untuk ditanam (beut nulong)



3. Penanaman

Benih kini siap ditanam keseluruh lahan sawah. Jarak tanam tidak boleh terlalu jarang dan tidak boleh terlalu rapat, agar pertumbuhan padi bisa maksimal. Seminggu setelah penanaman, kemudian diberi pupuk. Sebulan kemudian dilakukan penyemprotan hama dan perangsang pertumbuhan. Penambahan pupuk dilakukan pada usia padi memasuki bulan ke tiga. Dari mulai ditanam hingga memasuki masa panen, kondisi sawah harus senantiasa bebas dari hama dan gulma serta pengairan nya baik


0 Response to "Pra Panen; saat yang sangat menentukan"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel