Baobab, Pohon Kehidupan yang Tumbuh Terbalik
![]() |
wall[dot]alphacoders[dot]com |
Manusia, hewan dan tumbuhan
diciptakan beserta seperangat potensi masing-masing agar dapat lestari.
Mengenai tumbuhan, perbedaan kondisi lingkungan menunjukkan variasinya sangat
beragam. Setidaknya kita mengenal tiga kelompok besar, yaitu: Tumbuhan Xerofit,
Hidrofit, Higrofit.
Tumbuhan Xerofit merupakan tumbuhan
yang mampu bertahan hidup dalam keadaan kering, pepohonan yang tumbuh di daerah
gurun, umumnya memiliki ciri khas berdaun kecil, bahkan hanya berupa duri,
seperti kaktus. Sedangkan Hidrofit merupakan jenis tumbuhan yang mampu tumbuh
dengan baik di lingkungan basah. Membutuhkan banyak air, sebagaimana halnya
teratai. Adapun Higrofit adalah tumbuhan yang hidup di daerah yang lembab,
seperti pakis. Morfologi tumbuhan selalu sesuai dengan lingkungannya.
Apabila suatu jenis tumbuhan hidrofit
ditaman pada wilayah xerofit, itu akan menghambat pertumbuhannya. Hanya
beberapa saja yang mampu mengadakan adaptasi morfologi. Namun lambat laun juga
akan berhujung pada mati. Demikian pula sebaliknya.
Selain
lingkungan, perbedaan umur pun sangat beragam. Ada yang hidupnya hanya hitungan
hari, bulan, tahun, bahkan ada yang bertahan hidup hingga berabad lamanya, seperti
pohon Baobab. Berdasarkan
klasifikasi ilmiah, Baobab termasuk dalam Kingdom Plantae, Divisi Magnoliophyta, Kelas Magnoliopsida,
Ordo Malvales, Famili Malvaceae, Genus Adansonia, Spesies
Adansonia digitata.
![]() |
pict by : cgh30217[dot]deviantart[dot]com |
Adansonia Digitata, atau lebih
biasa disebut Baobab merupakan sejenis pohon yang berasal dari Afrika dan Australia.
Spesies ini dapat berumur hingga 1500 tahun.
Bahkan, sebatang
pohon Baobab raksasa di Afrika Selatan tercatat berusia 6.000 tahun. Karena umur hidupnya sangat lama, akhirnya pohon ini digelar
sebagai pohon kehidupan (Tree of Life)
Pohon
raksasa ini dapat tumbuh di daerah panas, hutan kering, daerah berbatu, hingga
daerah dengan curah hujan yang rendah. Pohon yang habitatnya di gurun ini dapat tumbuh antara 25-47 meter
dan berdiameter 15 meter. Baobab merupakan pohon nasional negara Madagaskar, sebuah negeri di seberang lautan Hindia di bagian timur Benua
Afrika.
Baobab
juga sering disebut pohon botol karena bentuk batangnya yang silinder. Alasan lainnya adalah pohon ini dapat menyimpan cadangan air
sebanyak 120.000 liter. Saat musim hujan ia mampu menyerap banyak air untuk
persediaan musim kemarau. Baobab ini bisa tahan di tempat yang sangat kering
karena di dalam batangnya ada jaringan yang mirip gabus. Saat hujan turun,
jaringan ini akan aktif menyerap air dan menyimpannya. Baobab memiliki
kemampuan yang sangat baik dalam menghemat air. Adaptasi lingkungan adalah
salah satu penyebab suatu spesies selamat dari kepunahan.
Besar
batangnya, besar pula manfaatnya. Pohon ini sangat berguna bagi makhluk hidup
yang ada disekitar ia tumbuh. Setiap bagian dari pohon Baobab dapat dimanfaatkan, mulai dari
batang, daun, dan buah. Kulit pohon mengandung banyak sekali serat,
kerap diolah sebagai bahan untuk membuat pakaian dan tali. Kalau ditumbuk hingga menjadi
bubuk akan menjadi bumbu penyedap makanan. Ada juga proses secara tradisional untuk
mengolah kulit pohon agar dapat dimakan, berupa ragi dan sayuran.
Daun
Baobab juga bisa dimakan. Penduduk sekitar menikmatinya dengan lalapan
sebagaimana halnya salad. Bisa juga digunakan untuk bahan bumbu dan obat-obatan
herbal. Meskipun bentuknya gembul dan lucu, Baobab memiliki bunga yang wangi. Baobab
juga memiliki buah yang besar mirip seperti cempedak tetapi berkulit licin,
tanpa duri. Buah Baobab dapat dimakan, baik oleh masyarakat sekitar maupun
sebagai pakan ternak mereka. Daging buah mengandung vitamin C, bahkan hingga enam kali lebih banyak dari jeruk,
selain itu juga mengandung kalsium yang melampaui susu sapi. Biji buahnya dapat dijadikan sup,
menjadi perasa, atau diolah menjadi minyak sayur.
Batangnya
bisa mengeluarkan air jika dilubangi. Pohon ini menjadi wadah penyimpanan air yang urgen bagi
kehidupan para pengelana di sekitarnya. Suku Bushmen
Kalahari memasukkan
semacam sedotan rumput ke dalam lubang batang Baobab untuk mengisap airnya. Kadang-kadang
penduduk lokal juga menggunakan batangnya yang besar ini sebagai tempat
berlindung, tempat
berteduh.
Pohon
ini disebut sebagai pohon paling gemuk di dunia. Tidak heran tokoh Rafiki
dalam film The Lion King menjadikan Baobab sebagai rumahnya. Ukuran
diameternya sangat besar, bisa dilubangi untuk dibentuk sebuah ruangan. Konon,
pohon ini adakalanya memang dijadikan sebagai rumah oleh penduduk lokal yang
nomaden.
Lubang-lubang
yang terdapat di batang pohon juga digunakan sebagai tempat penyimpanan
biji-bijian. Oleh warga asli Afrika, pohon
ini biasa digunakan untuk tempat pemakaman. Banyak kisah legenda yang dipercayai oleh masyarakat
Afrika terkait keberadaan pohon yang satu ini.
Saat Baobab
tak berdaun, ia terlihat seperti pohon yang tumbuh terbalik. Ranting-ranting
kering yang telah menggugurkan daunnya terlihat menyerupai akar kayu yang
tumbuh di bagian atas. Bentuknya seperti pohon yang dicabut dari tanah dan dibalikkan, sehingga
penduduk lokal menyebutnya “Upside Down
Tree” .
Ketika sains belum berkembang
maka cerita tahyul pun menjawabnya. Konon, mereka menganggap bahwa sang
dewa telah membuang pohon ini ke bumi dan jatuh ke tanah dengan posisi
terbalik, namun hebatnya pohon ini masih tetap hidup sampai ribuan tahun.
Pohon Baobab asli negara Afrika ini sudah
tumbuh besar di berbagai negara di dunia. Beberapa diantaranya: negara Yaman,
Indonesia, Australia, dan Oman. Di negara Indonesia, pohon ini di tanam Indonesia dan juga dilestarikan di Kebun Raya Bogor. Namun
kini terancam mati, kondisinya kurang terurus.
Kabarnya,
bibit pohon Baobab pertama kali masuk ke Indonesia dibawa oleh pedagang dari
Timur Tengah dan Afrika sejalan dengan penyebaran Islam di Indonesia. Ini
terbukti dari keberadaan puluhan pohon Baobab yang telah berusia sekitar 160 di
nusantara. Sudah semestinya dilakukan perawatan dan pelestarian, mengingat
pohon memberi banyak manfaat bagi manusia. Pohon dapat mengisap karbondioksi
(CO2) kemudian mengubahnya menjadi oksigen (O2) yang
berguna bagi manusia. Juga dapat menjadi bukti sejarah bahwa kita pernah
menjalin keakraban dengan Afrika dahulu kala.
bagus
BalasHapus